"Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."(Yesaya 22:22)
Setiap kita pasti pernah mendengar mengenai apa itu otoritas, namun tidak semua yang mau menggunakannya dalam kehidupan mereka. Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena mereka tidak pernah menyadari bahwa otoritas itu ada di dalam kehidupan mereka.
Salah contoh yang paling mudah untuk meyakini pernyataan diatas adalah ketika seseorang berada di dalam kesulitan. Bagi orang yang tahu bahwa dirinya memiliki otoritas dari Tuhan, ia tidak akan mudah jatuh ke dalam dosa saat kesulitan menerpa hidupnya. Sedangkan orang yang tidak tahu, ia akan mudah melepaskan Tuhan dari hidupnya dana akhirnya tinggal di dalam dosa.
Begitu besarnya pengaruh suatu otoritas dalam kehidupan manusia, khususnya anak-anak Allah. Tanpa otoritas, kita akan menjadi mudah dikendalikan oleh situasi dan kondisi sekeliling kita, bahkan lebih parahnya lagi kita akan mudah dikendalikan oleh sang penipu ulung itu, yaitu iblis.
Allah mengetahui hal ini dan karenanya Dia memberikan kunci otoritas bagi setiap manusia. Kunci ini begitu penting dan tidak boleh dilepaskan oleh siapa saja yang ingin hidup dalam kemenangan demi kemenangan.
Ada dua hal yang perlu kita sama-sama pelajari mengenai otoritas sebagai orang percaya, yakni:
1. Pakailah Kunci Otoritas Dari Tuhan. Pakailah kunci itu dalam mengawali hidup Anda. Biasakan sebelum merencanakan kegiatan-kegiatan Anda, rencanakanlah terlebih dahulu doa-doa Anda. Sebuah hal yang keliru, jika Anda mengajukan suatu proposal kepada Tuhan yang sudah dirancangkan sebelumnya tanpa terlebih dahulu berdoa kepada-Nya. Mengapa ini keliru? Karena Anda menjadikan Tuhan sebagai "pesuruh" atau "pembantu Anda", bukan sebagai Allah, Sang pemegang kehidupan. Oleh karenanya, saat Anda datang kepada Tuhan dalam waktu doa-doa Anda; lihatlah Dia adalah Raja di atas segala raja. Dia lebih berkuasa, lebih peduli, lebih mengasihi kita oleh siapapun juga yang ada di dunia ini. Dia memberi kita otoritas yang apabila kita sudah membukanya tidak seorang pun yang menutupnya. Kalau kita sudah menutupnya, tidak seorang pun sanggup membukanya.
2. Hidup Karena Percaya. II Korintus 5;7 mengatakan, "sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat." Apakah kita hidup karena percaya? Ataukah karena melihat? Kalau kita mendengar dan melihat berbagai kesulitan terjadi dan membayangkan kehidupan di masa mendatang akan semakin sulit, kita akan menjadi kecil hati. Tetapi bila Firman Tuhan menjadi pegangan hidup kita maka segala sesuatunya akan dapat kita atasi; masalah, masa depan yang sepertinya yang tidak pasti, kesulitan. Kita menjadi orang yang berani melangkah dalam dunia ini karena percaya bahwa pemeliharaan Tuhan itu sempurna adanya.
Otoritas Allah bagi setiap kita adalah nyata dan kita dapat menggunakannya dalam hidup kita. Apakah Anda sudah mengambil otoritas itu?
Sumber: Pribadi Tangguh; Pendeta Yuyung Nehemia; Yayasan Penerbit Andi